Sabtu ini kita ke Lembah Purba.
Itu ada di Situ Gunung.
Aku kepingin pas awal pendami.
Setauku waktu itu cuma ada Situ Gunung aja.
Ternyata ada Lembah Purba.
Waktu memasuki wilayah, bayar dulu.
Bayar retribusi.
Murah sih 18.000 itu dewasa aja, dan mobil 10.000 .
Sretelah bayar retribusi langsung ke Fornt Office Lembah Purba.
Di sana kita pilih mau yang rute apa.
ada berberapa pilihan rute.
Petugasnya nunjukinn dengan maked gunung dan lembahnya.
Jadi jelas rutenya.
Kami beli yang Lembah Purba.
Jadi gelangnya hitam.
Itu udah mendapat fasilitas seperti yang VIP.
Setelah kita melakukan pembayaran Rp 280.000 ( pada saat itu ). kita langsung naik kendaraaan wara wiri ke atas.
Di atas kita berhenti di restoran untuk mendapat welcome drink.
Kalau rute yang lain saya tidak tau, dapat atu tidak.
Saya menceritakan pengalaman saya saja, yang memakai gelang hitam.
Restorannya sebelah jembatan,
Selesai minum teh dan snack ( pisang dan ketela kukus ) bisa langsung memakai pengaman untu menyebreang jembatan dan memulai petualanagan.
Sebaiknya sesudah puas menikmati welcome drink langsung ke kamar mandi.
buang air dulu.
karena buat kita yang cewek susah kalau buang air dengan pengaman.
Karena kami berempat, jadi sudah termasuk gaude 1.
Guide kami bernama Pak Abdul.
Sampai di depan jembatan, Pak Abdul sudah mulai membantu kami dengan memasangkan tali pengaman ke masing-,masing kita.
Tali pengaman kami berbeda dari yang bukan gelang hitam, seperti kalau mau main flyng fox.
Dengan sabar Pak Abdul menunjukan rute, dan menjawab semua keingin taunan kita.
Track yang kita lewati tidak sepertu hekking ditempat lain.
Karena melewati banyak jembatan besar atau kecil yang menantang adrenaline kita.
Bahkan ada rute yang harus meniti tebing.
Tapi jangn Khawatir semua rutenya amaan.
Kan kita juga pakek pengaman.
Pak Abdul juga menjaga kita banget,
Dengan selalu memeriksa pengaman kita sebelum kita menaiki jembatan ataupu meniti tebimg,
Seigitu perhatian dengan kita sempai beliau tau kalau kita di gigt lintah.
Bahkan dengan telaten membantu membetulkan sol sepatu anak saya yang lepas.
Pak Abdul juga membantu kita saat kita ingin berfoto berempat.
Menungguin saya memfoto lumut, jamur, batang.
Setelah 3 jam perjalanan kita sampai di air terjun kembar,
Wow tempatnya beneran sepeerti di filem Jurasik Park yang ke 2,
Sebenernya sudah dari awal ssih,
Sedari jembatan tarzan itu sudah berasa banget kayak di Jurasik Park.
lagi pula sepanjang jalan ada banyak lumut dan batang pohon yang menurut saya exotis
Di dekat air terjun itu anginnya deras, sehingga susah jalan, dan licin,
Baju pasti basah.
kalau tidak mau basah bisa memakai jas hujan.
Asik banget.
Setelah puas kena air di bawah air terjun kita jalan lagi,
Naik jembatan, jadi bisa melihat air terjun dari ketinggian.
Lalu ke tempat makan.
Ya tempat makannya tenda gitu, seperti kalau expedisi beneran.
Makan siang kita free,
Aduh enak banget.
Nasi liwet khas sunda,
ya isinya nasi uduk , ayam goreng, ikan asin, tahu mendoan, lalapan dan sambel.
Astaga enak banget.
Anakku udah seperti orang kelaparan.
setelah makan dan kenyang dan sudah istirahat kita jalan lagi.
baru beberapa meter kita berjalan, huajn turun.
Jadi kita melanjutkan perjalanan dengan Jas hujan.
kita melanjutkan perjalan samapai jam 15.30, sampi diakhir track.
Jadi bisa ketemu orang-orang yang rute merah, hijaun dan kuning ( non Lembah Purba)
Orang-orang liat kita lasksan gembel.
Karena udah berlupur-lumpur semuanya.
Jadi ditatap orang dengan tatapan aneh.
Berantakan, berlumpur,
Kita langsung menuju ke kursi Sultan,
Seharusnya ada satu air tejun lagi, tapi kita tidak kesana.
Karenaa udah ke Lembah Purba,
Kalau ke air terjun itu tidak perlu tiket ke lembah Purba.
Karena sepatu Nia sudah tak tertolong jadi perjalanan ke keranjang Sultan saya hanya mengunakan kaos kaki,
sepatu saya di pakai Nia.
Samapai di Pujasera, Pak Abdul memijamkan saya sandal,
tidak tau punya siapa.
Jadi saya bisa meneruskan perjalanan dengan alas kaki.
Di pujasera ini kita bisa buang air sampai puas.
Kan sabuknya udah di lepas.
Jadi untuk anak-anak juga terasa terbebas.
Ya kali Si Nia pinggangnya di tali- tali dan ada 2 gaitan besi .
Lagian di sini yang airnya dan tempatnya nyaman untuk buang air,
walaupun di sepanjang jalan dan di tempat makan siang ada kamar mandi.
tapi tidak senyaman ini.
Berat juga karena di perjalanan belum di lepas pengamannya.
Ribet buat kami yang cewek.
Pak Abdul dengan sabar menemani kita ke arah keranjang Sultan.
Bahkan menemani kita antri.
Pak Abdul nemenin kita samapi selamat di mobil.
Puas banget perjalan kita kali ini.
mengasikan banget.
Sejauh ini Rika dan Nia sangat menikmati.
Bahkan ini pengalamana pertama mereka.
Cuma ngerinya mereka itu sama Lintah.
Karena dari cuma kecil, yang di pikir kotoranb, jadi besar.
Walau tidak sakit, tapiu darahnya susah berhenti, itu aja yang membuat Rikadan Nia takut.
Masalah perjalanan nujan turun, itu membuat mereka punya alasan untuk hujan-hujanan dan bermain lumpur.
Itu juga salah satunya kenapa kita seperti gembel.
klik untuk melihat visual nya
https://www.youtube.com/watch?v=xHQA3OnG2Q8
Komentar
Posting Komentar