Trip ke Gunung Bromo




Ini hari kita mau ke bromo...rombongan 3 keluarga dengan 2 mobil. Seluruh rombongan belum pernah ke bromo. Bukan asli orang Surabaya pula. Jadi kita Cuma mengandalkan surve Internet ama kata orang. Bener-bener nekat. Sebenarnya aku juga rada aras-arasen (dilema). Gimana aku punya 2 orang anak mau naik ke gunung. Kalau sendiriam gitu camping di puncak juga ok. Tapi ya udah lah, berhubung ini pergi karena mau perpisahan. 1 keluarga akan pindah , kembali ke Semarang

Saya jemput teman yang di gresik, nanti kita ketemuan dengan teman yang 1 di rest area di tol Sidoarjo. Karena yang satu tinggal di sidoarjo. Setelah terkumpul semua kita ke arah probolinggo. Di jalan teman se mobil kita baru browsing penginapan. Nekat ya....tidak pakek persiaapan apa-apa. Jadi kita puter balik ke arah pasuruan. Dari Pasuruan kita ke arah tempat penginapan mengandalkan goggle map. Gelap lagi, karena jam 18 lebih mulai naik. Jalannya tidak ada lampunya. Penerangannya sedikit sekali. Berkelok kelok , jadi pastikan kendaraan prima.

Akhirnya sampai juga. Penginapannya itu rumah penduduk yang di jadiin seperti kos-kos an. Kita dapet yang seperti rumah vila. Cuma ini nya 2 kamar, kamar mandi luar, ruang tamu besar, ada konekting dengan dapur pemilik rumah. Kamar tamu kami di kasik kasur semua. Jadi cowok di luar, yang cewek di kamar. Kalau masalah kasur nya ya untung-untung an lah. Ada yg dapet busa, ada yang sepringbad, ada yang kasur kaapok.
Begitu datang kita tawar-tawaran dengan pemilik, karena kita lewat aplikasi yang tidak perlu bayar dulu, jadi bayar dengan pemilik. Bapak-bapak lagi nego harga kamar dan harga jep untuk besok. Karena dari titik pendakian kita di haruskan pakek jep. Medannya tidak bisa dilalui oleh mobil biasa. Kita ibu-ibu liat-liat dan jaga anak. Hasil nego nya 1.350.000 itu dengan jep. Jep nya milik anak pemilik vila namanya mas Rio. Jep mengantar kita untuk melihat Sunrise, ke bukit teletabis, ke pasir berbisik dan ke kawah. Saran saya sekalian nego makan. Pemiliknya bisa memasak untuk kita. Karena pas ke sana tidak ada jual makanan. Entah waktu udah malam, atau pas berdekatan dengan solat taraweh. Ya kan perginya waktu puasa. Jadi kalau tidak mau kelaparan seperti kami, lebih baik makan dulu di bawah.

Kalau udah terlanjur naik seperti kami, ya minta tolong pemilik untuk masak in. Kita juga makan masak an pemilik. Begitu bilang langsung di masak in. Jadi masih hangat. Enak kok. Setelah makan kenyang kita istirahat, siap-siap tidur. Harus tidur awal karena besok harus berangkat jam 02.30. Supaya jep bisa parkir lebih dekat, kita tidak perlu jalan jauh. Karena weekend takut rame.


Subuh-subuh jam2 kita mulai bangun dan siap-siap. Koper juga udah di masukkan ke mobil. Jam 02.30 kita siap berangkat. Semua masuk di jep. 1 jepp untuk 6 orang. Kalau lebih tidak muat. Kita perjalanan ke tempat melihan Sunrise Kira-kira sejam. Karena kita datang awal jadi jeep nya bisa parkir dekat dengan tempatnya. Di tempat parkir jepp ada penyewaan jaket. Jadi tidak perlu khawatir apabila kita tidak bawa jaket. Sewanya di sini aja, diatas ada tapi lebih mahal. Ancer-ancer tempatnya toko pertama dan sebelahnya ada kamar mandi.
 Saya foto nya sudah pagi, waktu mau meninggalkan tempat melihat matahari terbit.


Setelah itu jalan kaki, jalan sedikit menikung dan menanjak. Di samping kanan kiri ada warung popmie, teh, kopi. Tenang udah nyampe kok. Emang sedikit ngeri karena gelap. Di bayangan saya yang baru pertama kali ke sana, duh...kanan kiri pasti jurang (biasanya kalau kita haiking kan begitu ), jadi harus hati-hati. Ini juga pasti masih tinggi. Masih jauh, capek nya seperti apa ini harus gendong meme yang masih 4 tahun. Gelap banget jalannya, setelah dari warung-warung. Jadi imajinasi nya ke yang tidak-tidak.Terus di kanan kiri banyak yang nawari gendong. Jadi di pikiran lebih tersayang kalau lebih jauh dan tinggi.

Yayank tidak mau pakek jasa gendong, ngeri katanya . Ini kan anakku masa di bawa-bawa orang. Memang dasarnya udah protektif. Jadi kita ber 6 jalan sama-sama. Salah satu teman kita bernama Okki yang bagian mengabsen. Dengan lampu dari hp dia mengabsen kita. Eh....ternyata deket banget. Jadi dari warung-warung Cuma beberapa meter aja. Dan semua imajinasi ku tak terbukti. Jalan yang kita lalui itu jalan kapling berpagar, jadi tidak pinggir jurang. Astaga....semua terungkap setelah sang surya mulai muncul. Ternyata kita berada di area khusus yang udah di pafing, ada tempat duduknya. Jadi berundak gitu seperti di teater.

Di atas ada yang nawari alas duduk. Selembar 10.000, tapi ya tipis. Memang harus sewa sih soalnya tempat duduknya basah kena embun. Ya saran saya sewa di bawah jaket terus di pakek alas. Lebih tebal kalau jaket.
Setelah kita puas menikmati sang surya kita kembali ke jeep. Kita akan melanjudkan ke bukit teletabis, pasir berbisik, dan ke kawah. Perjalannan kira - kira 1 jam lagi, jalannya beneran serem. Itu kalau mobil biasa udah terbalik dari awal. Medannya serem hanya bisa pakai jeep. Kalau di Belakang sih tidak begitu serem, di depan itu serem nya. Seperti berkalikali mau jatuh. Si emas sih santai ama senyum-senyum. Kita ini serem banget, tapi anak-anak menikmati. Karena loncat-loncat, cece bilang seperti arum jram, asik. Medan serem tapi aman kok. Cuma karena kita tidak biasa aja jadi serem.




Kita langsung ke bukit teletabis. Wow...keren.. beneran kayak bukit teletabis. Hijau semua. Anak-anak suka kita jalan-jalan dan berfoto tentunya. Tidak terlalu jauh sih menjelajahinya. Deket-deket jeep aja. Kalau lapar santai di sini ada yang jual bakso, kalau kencing itu baru masalah. Tidak ada. Setelah puas kita ke pasir berbisik.





Kita perjalanan menuju pasir berbisik. Sebenarnya tadi kita sudah melewati kawah dan pasir berbisik, Cuma belum berhenti. Karena mau ke teletabis dulu. Sekarang kita ke pasir berbisik. Padang pasir di antara kawah dan bukit teletabis. Pasir semua, kalau kena tiupan angin itu bisa bunyi. Keresek-keresek gitu seperti . Orang bisik-bisik. Di sana juga ada bukit kelapa, karena bentuk nya persis kelapa.


Setelah puas foto-foto kita balik menuju ke kawah. Dengan jeep tentunya. Setibanya di kawah langsung deh cari wc, secara dari tadi nahan pipis. Di daerah kawah ada batas untuk jeep parkir. Masih lumanyan jauh sih, yang kuat jalan sih enteng. Jalan menuju tanjakan menyerupai tangga. Naik keatas, udah itu bibir kawah. Buat yang g kuat jalan bisa naik kuda. Lumanyan mahal 120.000. Kalau mau pinjem kuda untuk di naik in terus di foto ( di tempat ) bayar 10.000. Wc di sini bersih kok. Dari setiap wc yang aku masuk in ini paling bersih. Di sini juga ada 6 warung dan penjual kaos.


Perjalanan selanjut nya adalah kembali ke penginapan. Karena sudah sedikit siang jadi kita bisa melihat sekeliling kita. Kalau beruntung kita bisa melihat kera di pohon-pohon, dan binatang liar kecil lainnya.
Sesampai di penginapan kita sudah di siapin makan oleh ibu pemilik. Makan kenyang terus itungan. Seluruh nya berserta makan kita habis 1.830.000 itu terdiri dari,
 Makan 2x malam dan siang
 Penginapan
 Jeep untuk 4 lokasi beserta tiket masuk.
Ini contack persennya mas Rio 08224423509

Komentar